Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Bijak Menanggapi Larangan Mudik 2021


Tradisi mudik merupakan salah satu tradisi yang hampir setiap tahun dilakukan di Indonesia. Jutaan orang akan pulang ke kampung halamannya di saat menjelang lebaran untuk bertemu dan bersilaturahmi dengan sanak saudara di sana. Akan tetapi adanya pandemi yang terjadi di seluruh dunia menjadikan pemerintah melarang adanya mudik di tahun 2020 yang lalu. Dan tahun ini dengan belum selesainya pandemi maka pemerintah juga menetapkan adanya aturan larangan mudik 2021 yang tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan COVID-19 No. 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah.

Adanya pelarangan mudik ini tentunya menimbulkan banyak pro dan kontra di kalangan masyarakat. Meskipun tujuan dari larangan mudik ini baik akan tetapi tak sedikit orang yang menentang hal ini. Hal ini karena umumnya mereka sudah cukup lama tak bertemu anggota keluarga yang berada di kampung halamannya masing masing.

Tentunya sebagai warga negara yang baik kita perlu bijak dalam menyikapi adanya larangan mudik 2021 ini. Jika kita memang tidak ada keperluan yang begitu mendesak di kampung halaman maka ada baiknya kita tidak melakukan mudik di lebaran tahun 2021 ini. Toh jika kita ingin bersilaturahmi kita bisa melakukannya di waktu yang lain. Seperti yang kita ketahui bersama larangan mudik yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia ini berlaku mulai tanggal 6 hingga 17 mei, yang artinya di luar tanggal tersebut kita masih diizinkan untuk bepergian termasuk mudik ke kampung halaman. Dengan kita mematuhi larangan mudik ini maka sedikit banyak kita berpartisipasi dalam upaya memutus mata rantai persebaran virus.

Saat lebaran dan tidak bisa mudik sebenarnya masih ada berbagai kegiatan yang bisa kita lakukan untuk mengisi waktu. Untuk yang rindu dengan keluarga kita bisa memanfaatkan teknologi dengan menelpon atau melakukan video call ke kampung halaman. Kita juga masih bisa melakukan kegiatan kegiatan positif di lingkungan sekitar. Sedangkan jika memang ada keperluan mendesak untuk pulang ke kampung halaman maka ada baiknya melakukannya di luar tanggal 7 hingga 16 mei. Tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada.